Kop Surat AC
Amsal Consulting
๐Ÿ“˜ Panduan Lengkap Perhitungan PPh 21 Tenaga Ahli Sesuai PMK 168/2023

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) atas penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli memiliki ketentuan yang berbeda dibandingkan karyawan tetap. Tenaga ahli adalah pihak yang memberikan jasa profesional berdasarkan keahliannya dan tidak memiliki hubungan kerja tetap dengan pemberi kerja. Karena itu, penting untuk memahami dasar hukum dan cara perhitungan yang tepat, apalagi sejak diterbitkannya PMK 168 Tahun 2023 yang menggantikan aturan sebelumnya.


๐Ÿ‘ฉโ€โš•๏ธ Siapa yang Termasuk Tenaga Ahli?

Menurut PMK 168/2023, tenaga ahli meliputi profesi-profesi seperti:

  • Dokter
  • Konsultan
  • Akuntan
  • Pengacara
  • Arsitek
  • Penilai
  • Notaris
  • Dan profesi profesional lainnya

Tenaga ahli dikategorikan sebagai bukan pegawai yang memperoleh penghasilan dari jasa berdasarkan keahliannya, dan bukan dari hubungan kerja tetap.


๐Ÿ“œ Dasar Hukum Pemotongan PPh 21 Tenaga Ahli

Dasar hukum utama yang digunakan saat ini adalah:

  • PMK Nomor 168 Tahun 2023
  • Menggantikan ketentuan sebelumnya dalam PER-16/PJ/2016

Perubahan yang paling mencolok adalah:

  • Tidak ada lagi pemisahan antara penghasilan berkesinambungan dan tidak berkesinambungan
  • Penentuan DPP (Dasar Pengenaan Pajak) menjadi lebih sederhana
  • Berlaku rumus pemotongan khusus

๐Ÿงฎ Rumus Perhitungan PPh 21 Tenaga Ahli

PMK 168/2023 Pasal 13 ayat (7) menyatakan bahwa:

PPh 21 = Tarif Pasal 17 x (50% x Penghasilan Bruto)

Artinya, hanya 50% dari penghasilan kotor yang dikenakan tarif pajak progresif sesuai UU PPh.

Catatan penting:

  • Berlaku untuk semua tenaga ahli, baik rutin maupun tidak rutin
  • Tidak menggunakan tarif efektif rata-rata (TER)
  • Jika tenaga ahli tidak memiliki NPWP, maka tarif dikenakan lebih tinggi 20%

๐Ÿ’ฐ Menentukan Penghasilan Bruto Tenaga Ahli

Penghasilan bruto adalah total pembayaran atas jasa sebelum dipotong biaya. Namun, jika jasa tenaga ahli melibatkan:

  • Pembelian material
  • Penggunaan jasa pihak lain

...dan bisa dibuktikan secara jelas dalam perjanjian, maka penghasilan bruto boleh dikurangi biaya-biaya tersebut.

Khusus untuk dokter, penghasilan bruto adalah seluruh pembayaran jasa medis yang diterima melalui rumah sakit atau klinik, sebelum dibagi hasil atau dikurangi biaya operasional.


๐Ÿ”ข Contoh Perhitungan PPh 21 Tenaga Ahli

๐Ÿง‘โ€โš•๏ธ Contoh 1 โ€“ Dokter dengan Satu Pemberi Kerja

Seorang dokter menerima jasa sebesar Rp100 juta dalam satu bulan. Dari jumlah itu, 80% dibayarkan ke dokter (sisanya untuk rumah sakit).

  • Penghasilan Bruto = 80% x Rp100 juta = Rp80 juta
  • DPP = 50% x Rp80 juta = Rp40 juta
  • Tarif PPh 21 (lapisan pertama 5%) = 5% x Rp40 juta = Rp2 juta

PPh 21 yang harus dipotong oleh rumah sakit adalah Rp2 juta.

๐Ÿง‘โ€๐Ÿ’ผ Contoh 2 โ€“ Konsultan dengan Dua Pemberi Jasa

Seorang konsultan menerima honor dari:

  • Perusahaan A: Rp150 juta
  • Perusahaan B: Rp50 juta
  • Penghasilan bruto: Rp200 juta
  • DPP = 50% x Rp200 juta = Rp100 juta
  • PPh 21:
    • Lapisan pertama 5% x Rp50 juta = Rp2,5 juta
    • Lapisan kedua 15% x Rp50 juta = Rp7,5 juta

Total PPh 21: Rp10 juta


๐Ÿงพ Bukti Potong PPh 21 untuk Tenaga Ahli

Bukti potong wajib dibuat menggunakan aplikasi e-Bupot PPh 21/26. Langkah-langkahnya:

  1. Masuk ke aplikasi e-Bupot
  2. Pilih menu Bukti Potong
  3. Masukkan identitas tenaga ahli
  4. Pilih kode 21-100-07 (tenaga ahli)
  5. Input penghasilan bruto dan nilai PPh 21 yang dipotong
  6. Cetak bukti potong dan simpan sebagai dokumen perpajakan

Jangan lupa: lapor SPT Masa PPh 21 paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.


๐Ÿ“ Tips Menghitung PPh 21 Tenaga Ahli

  1. Gunakan rumus terbaru yang sederhana: 50% dari bruto x tarif pasal 17
  2. Periksa ulang penghasilan bruto, terutama untuk profesi seperti dokter atau arsitek
  3. Wajib pajak tanpa NPWP akan dikenakan tarif 20% lebih tinggi
  4. Hitung pajak per bulan, tidak perlu akumulasi tahunan
  5. Gunakan aplikasi pajak resmi agar proses lebih cepat dan data aman

โœ… Kesimpulan

Pemotongan PPh 21 atas jasa tenaga ahli kini menjadi lebih mudah dan transparan berkat PMK 168/2023. Wajib Pajak dan pemotong pajak cukup mengikuti satu rumus umum yang berlaku untuk semua jenis tenaga ahli.

Pemahaman yang baik terhadap siapa saja yang dikategorikan tenaga ahli, bagaimana menentukan penghasilan bruto, serta penggunaan aplikasi e-Bupot akan sangat membantu dalam memastikan kewajiban perpajakan berjalan lancar.


๐Ÿ“ฑ Butuh bantuan menghitung PPh 21 atau membuat bukti potong tenaga ahli?
Hubungi Amsal Consulting:
๐Ÿ“ฑ +62 821-2529-9809
๐Ÿ“ง admin@amsalconsulting.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *